Young-Dal pergi mengatakan
kepada Soo-il bahwa dia telah salah orang. Di pinggir sungai Young-dal dilemma
kejadian pembunuhan ayah Da-ya. Flash back, setelah Soo-il mengambil uang, Young-dal
terjatuh dan dia bangkit kemudian mengejar Soo-il yang ditahan oleh ayah
Da-ya.
Segera Young-dal berusaha menusuk
Soo-il namun Soo-il didorong oleh ayah Da-ya sehingga ayah Da-ya terbunuh oleh
Young-dal. Sementara Soo-il terdorong hingga ke pintu membentur kepalanya dia pun
pingsan.
Soo-il menemui security pak
Kim yang telah bekerja lama di sebuah gedung untuk menanyakan kasus yang
terjadi pembunuhan tersebut. Soo-il menanyakan gedung rentenir di lantai 2 yang
dulu milik Young-dal. Pak Kim mengingatnya mengatakan bahwa Young-dal telah
bangkrut. Dia menikah dengan pegawainya dan istrinya meninggal. Untuk
berjaga-jaga Pak Kim meminta nomor Soo-il.
Hong-sil menemui Soo-il di
Toko Roti menemui Soo-il. Hong-sil menampar wajah Song-sil dan mendorongnya.
Segera Do-ran dan Lee Tae-pong datang. Lee Tae-pong marah terhadap tindakan
Hong-sil yang membuat onar. Segera dia menghubungi polisi kejadian ini. Da-ya
dan Eun-young menuju kantor polisi setelah mengetahui Hong-sil berada disana.
Hong-sil menyinggung perbuatan
Soo-il atas pembunuhan suaminya. Polisi mengatakan “aku kasihan dengan anda namun
kami tidak bisa menghukum pria dua kali atas kejahatan yang sama.”
Hong-sil akan terkena pidana atas kasus penyerangan dan pemukulan. Namun Soo-il
mengatakan untuk tidak menghukumnya. Sehingga Hong-sil tidak dihukum.
Di kediaman Hong-sil, Go-rae
yang kesal kepada Ibunya yang terus membahas pembunuhan tersebut, memutuskan
untuk pergi membunuh Soo-il untuk membalaskan dendam ayah. Da-ya, Eun-young dan
Hong-sil menahan Go-rae untuk tidak pergi. Hong-sil berjanji untuk melupakan
pembunuhan tersebut.
Hong-joo mendatangi Hong-sil
setelah dia dihubungi oleh Eun-young. Hong-joo memohon kepada Hong-sil untuk
berhenti melakukan penyerangan terhadap Soo-il sambil berlutut. Malam hari
Eun-young mengecek kamar Dae-ryook namun Dae-ryook tidak ada dikamarnya.
Di kediaman Soo-il, Soo-il
makan bersama dengan Lee Tae-pung dan Do-ran usai mereka membagikan roti kepada
para pengemis. Mereka kemudian dikejutkan kehadiran Dae-ryook yang datang
dengan kondisi mabuk membawakan jeruk mandarin kesukaan Do-ran. Eun-young
menghubungi handphone Dae-ryook yang diangkat oleh Do-ran menjelaskan bahwa
Dae-ryook berada di kediamannya dalam kondisi mabuk.
Eun-young ditemani Yi-ryook
menuju kediaman Soo-il. Eun-young tetap di mobil sementara Yi-ryook membawa
Dae-ryook dari rumah memasukkannya ke dalam mobil. Tiba di rumah, Eun-young
meminta Pak Wang memperhatikan Dae-ryook. Seketika Pak Wang dihubungi oleh
pihak rumah sakit terkait nenek Geum-byung yang mengalami demensia.
Keluarga Pak Wang menuju sanotorium
berusaha menenangkan Geum-byung namun Geum-byung mengamuk meminta
Myung-hee/Do-ran untuk datang. Segera Dokter datang menyuntik Geum-byung dan
dia pun tertidur. Pak Wang tetap tinggal di sisi Geum-byung sementara
Eun-young, Da-ya dan Yi-ryook pulang. Selama perjalanan Eun-young menangis
sebab dia kesal mengapa mertuanya hanya mencari Do-ran. (Baca juga: My Only One Episode 92)
Loading...