Di rumah barunya, Suk-jin
bertanya kepada ms. Park kondisi Eun-hee dan Eun-ah. Ms. Park mengatakan dia
berada di tempat fasilitas yang bagus dan meminta Suk-jin untuk bertanya
mengenainya lagi. Suk-jin mengingat saat dia tertidur, ibunya pernah berkata “saya akan memberikan semua yang saya bisa.
Saya akan membayar semua dosa”.
Di panti asuhan, anak-anak
berada di kamar mandi. Eun-hee dan Eun-ah ingin mandi namun anak panti lain
Myung-sun memintanya untuk pindah sebab menganggap mereka telah mengambil tempatnya.
Eun-hee memohon agar mengizinkannya untuk adiknya mandi. Myung-sun
mengizinkannya. Eun-hee bertanya kepada Myung-sun “bagaimana cara menggunakan air
panas disini”. Myung-sun berkata “disini tidak ada air panas bahkan saat
musim dingin”.
Di sekolah elit, Suk-jin duduk
bersebelahan dengan bintang iklan cilik yang angkuh bernama Kim Ja-kyung. Di
sekolah lain, Teman sekelas Eun-hee bertanya kepada Eun-hee “bukankah kamu dari Angel
orphanage, itu artinya kamu anak yatim” Seketika Myung-sun datang mengatakan “tidak semua tinggal disana anak
yatim. Dia menunggu ayahnya kembali”.
Sepulang sekolah, mereka
berdua menemui Eun-ah yang menunjukkan kacamata yang pecah karena berkelahi.
Myung-sun kepada Eun-ah jika ada yang mengganggunya untuk menyebut namanya. Eun-ah
kelaparan segera Myung-sun mengajaknya bersama Eun-hee untuk makan siang
tteokbokgi. Eun-ah kesulitan untuk makan dan meminta kaca matanya. Eun-hee
berfikir untuk mencari kaca mata untuk Eun-ha dan Eun-young mengatakan coba
tanyakan kepada kepala panti mungkin ada.
Eun-hee bertemu kepala panti
dimana kepala panti mengatakan Eun-ah akan diadopsi. Eun-hee menolak Eun-ah
diadopsi orang lain. Ms. Park datang dan Eun-ah menangis memohon agar dia tidak
diadopsi. Usai Ms. Park menghadap Kepala panti dia berbicara empat mata dengan
Eun-hee. Ms. Park mengatakan kepadanya “jika Eun-ah diadopsi, dia akan dioperasi
(bagian mata), pakaian bagus, pergi sekolah bagus. Jika anda menjaganya, dia
akan tetap memakai kacamata yang rusak dan akan menderita bersamamu.”
Di hari berikutnya, Usai
Eun-hee membelikan es krim untuk Eun-ah mereka duduk bersama di tangga. Mereka
membicarakan masalah adopsi Eun-ah dimana Eun-ah menolak. Eun-hee mengatakan “pergi saja, dapatkan operasimu
dan bahagia”. Eun-ah berkata “Apakah
saya benar-benar mengganggu anda. Apakah itu sebabnya kamu membelikan aku es
krim. Kamu benar-benar ingin saya pergi?” Eun-hee menangis dan berkata “pergilah.
Saya juga ingin hidup lebih nyaman juga. Aku lelah. Itu bahkan lebih melelahkan
kamu ada disini”. Eun-hee yang
tidak kuat menahan sedih pergi meninggalkan adiknya. Eun-hee menangis dihadapan
Myung-sun.
Malam hari, Ms. Park datang
dan Eun-hee mengatakan kepada Ms. Park bahwa jika ayahnya datang mungkinkah
mereka dapat bersatu kembali. Esok harinya, pengasuh Eun-ah datang dan Eun-hee
mengingatkan adiknya untuk menyimpan foto mereka dengan ayah. Eun-ah dan
Eun-hee saling berpelukan menangis sedih.
Eun-hee mulai merasakan
kehilangan Eun-ah. Myung-sun meraih nomor telepon orang tua asuh Eun-ah dan
memberikan kepada Eun-hee. Eun-hee mencoba menelpon nomor tersebut dan Eun-ah
mengangkatnya dengan mengatakan “Tolong aku kakak. Aku takut… selamatkan
aku” telepon segera mati. Eun-hee mulai gelisah dan memberitahu hal ini
kepada Myung-sun. (baca juga: Person Who Gives Happiness Episode 04)
Loading...